Rabu, 08 Januari 2014

Tips Menghadapi Test Kesehatan Medical Check Up

Dalam melamar pekerjaan atau mendaftar kuliah atau persyaratan lainnya yang mengharuskan sesorang mempunyai standar kesehatan tertentu biasanya dilakukan dengan Test Kesehatan atau Medical Check Up. 


Tujuan dilakukan Medical Check Up adalah untuk menghindari kekecewaan dan kerugian yang disebabkan oleh gangguan kesehatan yang datang secara mendadak, serta memastikan bahwa calon karyawan atau mahasiswa dipastikan benar-benar sehat secara fisik maupun mental

Dalam bidang pekerjaan tertentu Medical Check Up bahkan dilakukan secara berkala minimal satu tahun sekali, hal ini bertujuan agar kesehatan karyawan dapat terus dimonitor dengan baik.  Sehingga semua kegiatan yang telah disusun jauh hari sebelumnya dapat berjalan dengan sukses. 

Dalam menghadapi test kesehatan seorang calon karyawan atau mahasiswa harus memperhatikan faktor-faktor penting yang sangat mempengaruhi berhasil atau tidaknya Medical check up ini. 

Berikut disampaikan beberapa hal yang bisa dilakukan agar hasil Test Kesehatan atau Medical check up sesuai harapan dan anda dinyatakan sehat jasmani dan rohani sehingga impian untuk bekerja atau kuliah ditempat yang diinginkan bisa terwujud.
  1. Hindari makan-makanan yang berkadar lemak tinggi minimal 1 minggu sebelum medical check up dilakukan.
  2. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan mulai 2 minggu sebelum medical check up
  3. Minumlah susu rendah kalori atau low fat dan jangan minum susu yang mengandung kadar lemak tinggi,
  4. Minum air putih yang banyak.
  5. Tidur yang teratur dan tidak larut malam serta Istirahat cukup setidaknya 1 minggu sebelum test kesehatan.
  6. Diusahakan tidak mengkonsumsi obat-obatan minimal 3 hari sebelum test kesehatan dilakukan.
  7. Jangan memforsir diri dengan olahraga yang berat seperti ke pusat kebugaran secara tiba-tiba, cukup lakukan jogging 10-15 menit sehari, minimal 1 minggu sebelum medical check up
  8. Hindari makan-makanan pedas
  9. Pastikan tubuh kita dalam kondisi sangat fit ketika jadwal test kesehatan tiba.
  10. Berdo'a pada Allah agar proses test kesehatan lancar dan sesuai yang diharapkan.
Hal-hal yang dijelaskan di atas bukan merupakan persyaratan mutlak untuk lulus test kesehatan tetapi hanya sebagai penunjang agar hasil test kesehatan yang dijalankan bagus dan normal. Jika anda memiliki penyakit berat apalagi penyakit menular maka sebaiknya berobat terlebih dahulu dan pastikan penyakit yang anda alami telah sembuh.

Beberapa hal yang diuji dalam test kesehatan antara lain :

1. Pemeriksaan urin
Hal ini untuk memeriksa kesehatan ginjal serta memastikan apakah ada penyakit seperti diabetes, hepatitis atau tidak serta memastikan apakah pemakai narkoba atau tidak.

2. Pemeriksaan darah
Test ini dilakukan disamping untuk memperkuat hasil test urin, juga untuk memastikan apakah ia mengidap penyakit menular seperti HIV/AIDS dan memeriksa kadar glukosa dan kolesterol dalam darah.


3. Pemeriksaan mata
Untuk mengetahui apakah seseorang itu mengidap rabun atau buta warna. 


4. Pemeriksaan pendengaran
Untuk memastikan kedua pendengaran berfungsi dengan baik dan normal.


5. Pemeriksaan fisik dan badan
Untuk melihat apakah tubuh sesorang secara fisik sehat, apakah pernah patah tulang atau ada bekas operasi. Di institusi tertentu pemeriksaan badan ini juga digunakan untuk melihat apakah seseorang itu bertatto atau tidak.


6. Pemeriksaan Jantung 
Biasanya dilakukan dengan menggunakan treadmill dan alat monitor jantung 

7. Pemeriksaan tekanan darah/tensi
Untuk memastikan tensinya normal yaitu berkisar 120/80.

8. Pemeriksaan dengan Rontgen
Untuk memastikan seseorang tidak mengidap penyakit ganas seperti kanker, TBC, ataupun radang pada paru-paru. 

Demikianlah info mengenai Cara Menghadapi Test Kesehatan Medical Check Up semoga bermanfaat.
(sumber infonews

Selasa, 07 Januari 2014

Ingin Cegah Asma? Perbanyaklah Konsumsi Buah dan Sayur

Jakarta, Makanan yang sehat tidak hanya menyehatkan sistem pencernaan saja, tetapi juga bagian tubuh yang lain. Salah satu bagian tubuh yang juga mendapat menfaat dari konsumsi makanan sehat adalah sistem pernapasan. Penelitian terbaru menemukan bahwa makan banyak sayur dan buah dapat memproteksi tubuh dari serangan asma.

Ilmuwan melakukan penelitian dengan menggunakan tikus. Grup pertama diberi menu makan yang kaya serat sedangkan grup kedua hanya diberi sedikit menu sehat. Ketika terpapar kutu debu rumahan, tikus pada grup pertama mengalami lebih sedikit peradangan paru-paru dibanding tikus grup kedua. Seperti yang telah diketahui, kutu alias tungau debu merupakan hewan renik yang dapat memicu asma dan alergi lainnya.

Para peneliti mengatakan, penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal medis Nature Mediceine tersebut juga berlaku pada manusia. Mereka menggarisbawahi bahwa apa yang dikonsumsi manusia berpengaruh pada perkembangan sel imun tubuh dan berpengaruh pada perlindungan terhadap penyakit di luar usus.


Studi sebelumnya yang juga membahas mengenai asma dan sindrom iritasi usus (IBS) mengatakan bahwa kedua penyakit tersebut disebabkan oleh reaksi inflamasi atau peradangan yang sama. Orang yang menderita IBS juga berkemungkinan memiliki gejala asma.

IBS adalah gangguan pencernaan yang umum terjadi. Sindrom tersebut mengakibatkan gejala-gejala seperti kram, kembung, dan gangguan pada BAB seperti sembelit maupun diare.

"Dalam dekade terakhir, angka kejadian asma telah meningkat di negara-negara berkembang, sementara konsumsi makanan berserat di negara-negara tersebut justru menurun," ungkap Dr Benjamin Marsland dari Universitas Lausane, Swis, yang terlibat dalam penelitian. Demikian dikutip dari Daily Mail, Selasa (7/1/2014).

Tim Dr Marsland menemukan bahwa tikus yang diberi makanan rendah serat kemudian mengalami peradangan paru-paru sebagai reaksi ketika terkena kutu debu. Sedangkan tikus yang diberi makanan kaya pektin, yaitu zat yang ditemukan pada dinding sel tanaman, menjadi lebih kebal terhadap penyakit alergi saluran pernapasan

Serat yang telah terlarut diketahui berguna untuk memerangi sembelit. Serat itu juga mengubah komposisi bakteri dalam usus. Sekali masuk ke dalam tubuh, bakteri itu memproses serat dan menghasilkan produk setengah jadi dari metabolisme yang disebut sebagai asam lemak rantai pendek atau propionat. Zat tersebut lantas masuk ke dalam darah dan mempengaruhi perkembangan sel imun di seluruh tubuh, termasuk dalam paru-paru.

Propionat yang diproduksi oleh bakteri usus itu dapat mengurangi peradangan atau alergi di paru-paru pada tikus percobaan. Zat tersebut memberi efek perlindungan yang sama seperti pektin melindungi sel tumbuhan.

Ujar Dr Marsland, fokus dari hasil penelitian ini adalah betapa pentingnya makanan berserat dan mekanisme sel dalam mengendalikan serangan asma.

"Penemuan kami mendukung konsep strategi yang menunjukkan bahwa diet merupakan pendekatan yang berguna tidak hanya untuk penyakit pencernaan, namun juga penyakit saluran pernapasan," tambah Dr Marsland.

Makanan kaya serat telah diketahui memiliki banyak manfaat seperti mengurangi risiko penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Organisasi kesehatan di seluruh dunia juga telah menyarankan untuk mengonsumsi makanan berserat tinggi dengan batas minimum asupan harian tertentu. Namun, masih banyak orang yang terlalu sedikit meraup makanan kaya serat. Termasuk mayoritas penduduk di negara-negara barat seperti Inggris, Australia, dan Amerika. Serat yang mereka konsumsi lebih sedikit jumlahnya dibanding dengan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh. detik health

Minggu, 05 Januari 2014

Kantor Andhika




Kantor Pusat :
Jl. Seloaji No. 54, Ngrupit Jenangan Ponorogo, Jatim - Indonesia
Telp. 0352-531328, HP. 0858 1511 2009

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes